Selasa, 27 Mei 2014

CERPEN Romance



By: Afrilian Hasyimahsyazwan
PRIA BUNGA DI SAMPING RUMAH
“Terlalu indah jika hidup ini di maknai sempurna, terlalu nyata jika dunia ini di maknai abadi. Terkadang sulit untuk menghayalkan begitu sempurnanya dunia ini.”
Begitulah sederet kalimat yang aku baca dalam cerpenku. Entah dari mana kata-kata itu bisa muncul di otakku. Nama saya April,mungkin terlalu mudah di tebak kalau aku ini lahirnya di bulan april.
Suatu pagi aku sedang jalan-jalan disekitar rumah,tiba-tiba aku dengar ada yang ribut-ribut di sebelah,setelah aku selidiki ternyata ada tetangga yang baru saja pindah rumah.
“Heran,kenapa harus pagi-pagi buta gini pindahnya ya? kan bisa siang atau sore gitu…”pikirku. Rupanya tetangga baruku itu seorang pengusaha muda yang sebaya denganku.
Aku mencoba mendekati rumah itu untuk melihat lebih jelasnya,eeh setelah sampai q malah dikirain pengemis.
“Maaf ya, saya baru saja pindah rumah jadi ade bisa datang lain kali pasti saya kasih uang,oya ini ambil, ade’boleh pergi.”seraya menyodorkan uang lima ribu rupiah ke tanganku.
“iiihhh… ini orang mau di tendang kali ya..aku kan niat bantuin ko’malah di kirain pengemis,manggil ade’lagi..awas aja low ketemu lagi ntar,aku jitak beneran tuh jidatnya.” gerutuku dalam hati.
Keesokan harinya aku berangkat ke kantor,sangking terburu-burunya aku lupa pakai highhills dan yang lebih parahnya lagi aku pakek sandal jepit.
 “Aaahhhh!!!!”
 Jeritanku di dalam mobil tapi mama sampai dengar dari dalam rumah.
“Astaga q ceroboh banget siih,,untung masih depan rumah”. Seraya nepok jidat.
Pelan-pelan aku melangkah masuk ke kamar mengambil sepatuku,tapi….suara mama menggetkan aku.
 “APRIIIL!!! kamu lupa sepatu lagi??? bener-bener kamu ini…teledor banget jadi anak.”telingaku di jewer.
 “Adduuuh mama…kebiasaannya ggak ilang-ilang yaa…aku dah 21 tahun tau gak ma…masih di jewer aja…udah sini sepatuku,udah telat nih,mau low jabatanku diturunin gara-gara telat mulu? dadah mama.” aku pun langsung tancap gass.
Setelah sampai di kantor aku menyeduh kopi dan meletakkannya di mejaku,maklum belum sempat sarapan. KRIIIINGG…KRIIINGG… Telponku berdering dan segera aku angkat,
“Halo Pak,ada apa?”Tanya ku kepada Direktur ku.
“Ya April,bisa keruangan saya sekarang?”, saya pun langsung bergegas ke ruangan direktur.
“Selamat pagi pak,bapak memanggil saya?”sambil bertanya-tanya siapakah pria yang duduk di hadapan Pak Bambang.
“Iya, Oh ini perkenalkan Harry Borrison, dia Putra tunggal dari salah satu pemilik saham perusahaan ini.”
Seakan dunia ini akan terbalik, aku tersentak saat q lihat orang itu,rupanya dia tetangga baruku.
“Gila!!! dunia ini sempit banget sih.” batinku ngerocos
“Namaku Harry,oya kamu yang kemarin di depan rumah aku? maaf ya aku kirain kamu itu pengemis.” ucapnya sambil tersenyum tak berdosa
“April” ucapku dengan sinis.
Keluar dari ruangan pak Bambang aku belum selesai ngerocos..
“Pak Bambang yang bener aja, masa aku di jadiin partnernya? AAHH…kali ini aku bener-bener gila!!!. Mana mau aku partneran sama orang kaya gitu,udah sombong,sok ganteng, iiih…ogah deh.
Ketika menjelang malam aku baru sampai di rumah, hari itu begitu melelahkan bagiku,tanpa membuka sepatuku,langsung saja aku naik ke kasur.hmmm…bener-bener kebiasaan yang buruk,aku sadar akan kebiasaanku itu,hanya saja aku nyaman akan hal itu. Merebahkan tubuh sejenak rasanya ituu gak ada yang lebih nyaman dari pada kamar sendiri. 
Meresapi kelelahan sambil memejamkan mata sejenak,hanya saja lagi asyik-asyiknya ada suara yang menurutku itu suara mistis yang muncul dari HP ku, nada pesan singkat yang amat sangat mengganggu ku. Ku intip sejenak handphone ku,aku merasa tidak tertarik karena ku pikir hanya nomor baru yang numpang iseng di handphone ku. Tapi yang buat aku terperanjat adalah isi pesannya.
From: 085299xxxxxx
“ Hey, Cewek JUTEK setelah memperhatikanmu seharian rupanya jutek-jutek gitu kamu cantik juga”
HAAA??? cewek JUTEK? wahh..wah..aku pikir nih org mau ngajak berantem deh, baru kali ini ada orang yang ngatain aku cewek jutek. Dengan geregetannya aku balas pesan singkat itu.
“ Siapa ya? salah alamat mungkin! “
terkirim: 085299xxxxxx
Tiba-tiba ada pesan masuk lagi ternyata dari orang gila itu.
From: 085299xxxxxx
“ Gak kok,aku gak salah orang,aku yakin cewek jutek ini yang jabat tangan aku di ruangan pak Bambang tadi pagi.”
Kali ini aku gak kaget lagi, tapi aku tersedak gara-gara orang gila itu, gak habis pikir, tuh orang nekat juga ya. Ngambil nomor aku dari manaaaa coba!
“ Gak usah banyak ngomong deh, low berani ketemu aja,jangan beraninya lewat pesan singkat. bukan cowok namanya!!!!”
Terkirim: 085299xxxxxx
From: 085299xxxxxx
“Ayo, siapa takut. kita ketemu di taman deket perumahan jam 8 malam ini, awas kalau gak dateng!!!”
Aku pikir itu cowok punya nyali besar juga, dan pada akhirnya aku kaya orang terhipnotis gitu,sampe gak pikir panjang lagi,aku bergegas mandi,memilah-milah baju yang mana cocok,dan pada akhirnya jatuh juga ke baju dress sampe lutut. yaaa..style aku banget.
Sebelum pegi ke taman, aku sempet-sempetin ngintip rumahnya tuh orang resek,tapi kok sepi banget, entah dia bohongin aku atau gak, aku gak sempet mikir kaya gitu. Setelah sampai di taman,aku clingak-clinguk,nyari tuh orang, tapi gak keliatan batang hidungnya. Lima belas menit kemudian ada yang memanggil namaku,setelah aku tengok kebelakang, rupanya memang benar itu Harry,yaa Harry Borrison, Pria resek di samping rumahku,tetangga resek,yaa pokoknya semua yang resek itu dia deeh.
Aku menatapnya lama banget,seakan-akan bola mataku ini gak mau ngeliat yang lain, begitupun dia, entah ada apa dengan pertemuan kita malam itu,kami gak banyak bicara,hanya membicarakan sedikit masalah kantor,dan sedikit hal mengenai alasannya memilih kerja di Indonesia di banding di luar negeri.
Setelah perbincangan malam itu,kami mulai akrab, kami lebih sering barengan pulang-pergi kantor, bahkan Harry sering banget ngajakin aku Dinner,mungkin hubungan ini lebih ke persahabatan, walaupun hati ku mengharapkan ada hubungan lain setelah ini.
Sangking deketnya aku sama Harry, Mamaku pun sekarang mulai kenal dengan Harry, bahkan mama sering mengundang Harry makan malam di rumah kami. Pria yang dulunya begitu resek di mataku,tetangga yang begitu nyebelin, sekarang aku mengenalnya bukan seperti itu. Aku bahkan sekarang menyebutnya “Pria Bunga di Samping Rumah”.
Suatu ketika Harry dan aku sedang ngobrol di taman, kebetulan aku sedang memegang handphone nya Harry,gak sengaja aku ngeliat foto-foto Harry dengan cewek lain, ada banyak foto dengan cewek yang sama, aku terhenyak,rasanya seketika jantungku berhenti berdetak. Aku selama ini gak tau kalau Harry punya kekasih. Harry yang tadinya Asik berbicara padaku seketika berhenti saat melihat responku melihat foto itu.
Entah ada apa aku meneteskan air mata di depan Harry, mungkin aku begitu berharap lebih darinya. Pertanyaan Harry aku hiraukan,aku mengusap air mataku dan menjelaskannya kepada Harry.
“ Maaf Harry,Mungkin aku berharap lebih dari hubungan ini,aku berharap akan ada hubungan lain setelah persahabatan, aku begitu menyukaimu,bahkan aku begitu nyaman saat kita bersama. entah perasaan bunafit macam apa ini. Tapi ketika melihat fotomu bersama kekasih mu rasanya aku mulai tak banyak berharap padamu. Maaf jika aku terlalu berlebihan dalam menanggapi semua sikap baik mu terhadapku.”
Tanpa menunggu respon Harry, aku berlari smpai ke rumah. Dan selama seminggu aku gak masuk kantor,sampai pak Bambang terus menghubungiku,bahkan menghubungi Mama. Dan selama itu juga aku gak pernah keluar kamar. Mama sampai khawatir padaku, menanyakan hal tersebut kepada Harry. Dan pesan singkat dari Harry pun selalu muncul di handphoneku tapi aku tak  sedikitpun menggubris nya.
Sampai suatu hari, Harry menelponku dan dia bilang dia ingin bertemu denganku. Hanya saja aku masih sedikit malu sejak pertemuan terkhir di taman itu. Dan aku bilang padanya aku terima ajakannya itu tanpa berpikir panjang. Harry bilang dia menungguku di Kantor besok pagi.
Haaaa??? Kenapa harus di kantor sih? kaya gak ada tempat romantic gitu. Dapat omelan lagi deh besok dari pak Bambang. Keesokan harinya aku mulai keluar kamar dan berangkat ke kantor demi orang resek kaya Harry. Entah mengapa begitu bahagia sampai-sampai kebiasaan lupa pakai sepatu terulang lagi, Tapi kali ini aku menertawai diriku sendiri. Mama yang biasanya menjewer telingaku kini hanya tersenyum melihat ulahku.
Ketika sampai di kantor,rupanya Harry sudah menungguku di depan ruanganku. Begitu tidak pede nya aku, merasa hari itu penampilan ku begitu berantakan. Dan seperti biasanya, Segelintir senyuman itu berhamburan bak kembang api di siang bolong. Aku merasakan rindu yang amat sangat,rindu senyuman Harry,rindu sapaan Harry,dan semua tentang Harry.
Harry mendekatiku dan berbisik kalau dia menungguku di atap gedung lantai sembilan,aku bilang padanya kalau lima belas menit lagi aku menyusul. Harry pergi seraya mengecup keningku. Aku tersenyum dan langsung membereskan meja kerjaku yang begitu berantakan,merapikan pakaianku,dan langsung menyusul Harry.
Harry menjelaskan semuanya padaku,kalau sebenarnya wanita yang di handphone nya itu adalah benar kekasihnya yang di pacarinya selama empat tahun, tapi kekasihnya itu sudah lama meninggal  karena kanker otak yang di derita. Aku menangis mendengarkan cerita Harry, aku salah karena tidak mendengarkan penjelasannya dari awal. Harry bilang selama kepergian kekasihnya,selama itupula ia belum bisa mencari wanita lain,tapi setelah bertemu denganku Harry mulai membuka hatinya, Harry menyukai kepribadianku yang cuek,sembrono, dia anggap suatu keunikan tersendiri dalam diriku. Itu sebabnya dia juga menyukai ku.
Lima tahun kemudian di Tempat yang sama Harry akhirnya meminangku, dan Harry juga meminangku di depan mama dan orang tuanya. Kami pun melakukan pernikahan yang sederhana dan penuh kebahagiaan.
Aku tak menyangka pria yang aku cap sebagai pria sombong,sok ganteng,dan tetangga yang resek, ternyata dia yang melamarku, yaa dia, Harry Borrison. Dialah “Pria Bunga di Samping Rumahku”

SEKIAN dan TERIMA KASIH…




Sabtu, 10 Mei 2014

CERPEN



DIRGA DI BULAN APRIL
Suasana udara dingin di pagi buta,seiring dengan kilaunya mentari yang perlahan menampakkan sayap nya,menemani langkah sepasang kakak-adik yang perlahan melangkah satu demi satu pijakan.
Panas mentari yg begitu menyengat membuat sepasang saudara ini sepakat untuk berteduh sejenak.
“Ya Alloh,hari ini panas sekali ya kak,capek banget rasanya...”kata april memecah keheningan.
“iya nih de’oya minum dulun gih”kata dirga dengan menyodorkan air mineral.
Setelah sejenak beristirahat mereka pun tak ingin berlama-lama lagi dalam perjalanan,mereka pun bergegas melanjutkan perjalanan mereka menuju desa terpencil di sebelah selatan kota Bone,desa itu bernama desa”Bajoe”
Perjalanan  yang melelahkan itu kini membawa mereka sampai ke tempat tujuan,mereka di sambut dengan hangat oleh penduduk setempat. Mereka pun di beri tempat tinggal untuk sementara waktu.
Penduduk setempat umum nya bermata pencarian sebagai nelayan,sumber kehidupan mereka pun berasal dari laut. Penduduk setempat pun sangat ramah,sehingga tak heran April dan Dirga merasa nyaman dan tentram tinggal di desa itu. Kedatangan mereka hanya untuk mencari pengalaman dari penduduk desa tersebut,waktu mereka pun terbatas,mereka hanya memiliki waktu empat bulan di desa tersebut,jadi harus di pergunakan dengan baik.
Malam pun tiba,suasana malam pun sangat berbeda dengan di kota,tak terdengar lagi hiruk-pikuk kendaraan yang silih berganti,hanya bunyi jangkrik yang menemani...
Dirga dan April duduk terpaku menatap cahaya bintang yang temaram dan hangat nya api unggun yang menyelimuti mereka hingga fajar terbit...
Pagi pun menyapa...mentari di ufuk timur mengundang perhatian mereka seakan ingin tau indahnya panorama hari ini.
“kak, lihat deh,indah banget”seraya menunjuk ke arah pantai.
iya ya,kamu mau ya de’kalau aku ambilin?”
“Mmmm...lebay deh,emank bisa ya kak?”
“bisa aja kalau kamu mau,,hehehe”ucap dirga sambil ketawa.
“kk nih sembarangan aja,ayo kitab jalan lagi...”seraya menarik tangan dirga.
“April,kalau begini suasananya kk betah tinggal di desa ini lebih lama lagi”.
“April juga pengennya gitu kak,tapi kakak kan tau kalau waktu yang di kasih papa dan mama Cuma empat bulan kan kak?tapi bulan april masih lama kok kak,tenang aja,kangennya ntar lumutan loh...”ucapnya dengan polos
“iya juga sih de’,emank nya kamu sudah kangen ya sama mama dan papa?”tanya dirga
“kangen juga sih kak,baru dua hari disini,gimana ntar kalau dua bulan? Bisa-bisa april ngigo’terus nih kak..”ucapnya manja.
“dasar anak manja kamu”seraya mengelus rambut April.
Dirga hanya mampu menatap April dengan senyum nya,namaun dsalan benar Dirga ia berbisik...
“Aku akan berusaha buat kamu tetap tersenyum April,walau sebenar nya kamu bukanlah adik kandungku,tapi rasa sayang ini melebihi rasa sayangku pada diri sendiri”.
Tiba-tiba April melihat dirga melamun,dan diam-diam mengagetkannya...
“hayooo..ngelamunin apaan kak?ntar kesambet loh”seraya menepuk pundak dirga.
Dirga pun tersentak...
“eeh..gak kok,kakak gak ngelamun,yuk jalan lagi...”ucapnya dengan santai.
Hari berganti hari,minggu berganti minggu,bulan berganti bulan,kini waktu mereka semakin dekat,namun mereka tidak menyia-nyiakan waktu mereka. Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk membantu permasalahan pendududk setempat,sehingga perlahan penduduk mulai hidup rukun dan damai.
Suatu ketika di sisi lain entah mengapa dirga mulai menyukai April,sedangkan ia pun tau kalau April layaknya adik kandung nya sendiri. Namun perasan itu datang dengan sendirinya,hingga suatu ketika dirga berusaha mengungkapkan semuanya...
Saat senja pun tiba,mentari yang redup pun menjadi saksi bisu dari percakapan mereka..
“Ada apa kak?sepertinya ada hal penting yang ingin kakak sampaikan ke saya?”tanya April dengan sikap dinginnya..
“Mmm..gini de’,tapi kamu harus janji dulu sama kakak,kamu tidak boleh tidak boleh sedih atau berkecil hati setelah apa yang akan kakak ceritakan sama kamu.”
“InsyaAllah kakak”.
“Gini de’,sebenarnya kita bukan saudara kandung.”kata Dirga memecah keheningan..
“Maksud kakak apa dengan perkataan itu?apa aku bukan anak dari mama dan papa?”tanya April
“April,waktu kecil kamu di adopsi sama mama dan papa ketika umur mu masih dua tahun,karna dulu mama sangat membutuhkan seorang bayi perempuan,berkat usul dari papa mereka pun mengadopsi mu,April.”jelas Dirga
Mendengar penjelasan Dirga,April tak kuasa menahan tangisnya,orang tua yang selama ini membesarkannya dengan penuh kasih dan cinta  rupanya bukanlah orang tua kandungnya. Hal yang tak pernah terlintas di benak April,tak kuasa menerima kenyataan yang ada,April hanya duduk terpaku dan seakan-akan tatapannya tak lagi memancarkan kebahagiaan,lesung pipi yang biasanya menghiasi setiap senyumannya kini pun tak nampak lagi.
Sebenarnya Dirga tak sanggup menceritakan,namun Dirga merasa April sudah sepantasnya mengetahui hal tersebut. Sebab selama apapun dan sampai kapanpun orangtuanya  menyembunyikan hal itu,maka akan lebih menyakitkan buat April nantinya.
Dalam benak April pun berkecamuk,muncul seribu satu macam pertanyaan di hati nya. “Apakah aku di lahirkan tanpa seorang ayah dan ibu?”
Walaupun seperti itu kenyataannya April tak ingin terus menmerus larut dalam kesedihan,walau mama dan papanya itu bukanlah orang tua kandungnya,tapi buat April mereklah harta satu-satu nya yang ia punya. Tanpa kasih sayang dario mereka,tanpa didikan dari mereka,mustahil April bisa menjadi wanita Sholehah seperti sekarang ini.
April pun beranjak dari lamunan nya,seraya berkata..
“Kakak,April ikhlas menerima kenyataan kalau mama dan papa bukanlah orang tua kandung April,toh itu tidak merubah rasa sayangku ke mereka”
“terima kasih Adikku,kamu akan tetap menjadi bagian dari keluarga kami”kata Dirga.
Mereka pun kembali kerumah,dan keesokan harinya April memutuskan untuk pulang,tentunya keputusan April untuk pulang jauh dari apa yang mereka rencanakan sebelumnya. Dirga heran dengan keputusan april untuk pulang secepat ini,namun Dirga paham apa yang betul dengan keputusan April. Dengan langkah pelan Dirga mendekati April.
“Apa kamu yakin dengan keputusan kamu ini?”tanya Dirga dengan suara pelan.
Seraya menyeka air matanya”InsyaAllah kak,”
“Bakilah,jangan nangis lagi ya,hariini juga kita pulang dan akan kita bicarakan baik-baik sama mama dan papa.”
Hari itu juga mereka berpamitan dengan penduduk setempat,isak tangis warga mengantar kepergian mereka,penduduk berharap kiranya Dirga dan April dapat berkunjung ke desa itu lagi.  Di tengah perjalanan mereka,datang sebuah mobil sedan yang akan menjemput mereka
Sampailah mereka di rumah,orang tua mereka sudah menanti mereka sedari tadi. Tanpa basa-basi April langsung memeluk kedua orang tuanya. Dan disaat itu pula April meminta penjelasan dari ke dua orang tuanya.
Sehingga terjawab sudah semua pertanyaan di benak April,ia pun legah bahwasanya dirinya adalah anak dari yatim yang beruntung mendapatkan orang tua yang amat menyayanginya.
Sebulan berlalu,suatu ketika Dirga merasa perasaannya terhadap April semakin dalam,sulit baginya untuk memendam hal itu,dan pada akhirnya dirga memberanikan diri untuk mengatakannya kepada April. Dengan perlahan mendekati Apri,Dirga mengungkapkan perasaannya,April terkejut akan pernyataan sosok yang ada di hadapannya itu,yang tidak lain dan tidak bukan kakak nya sendiri. Sejenak terdiam tanpa sepatah kata pun April berusaha tenang dalam mengambil sikap,seraya menghela nafas April pun berkata..
“Sejak kapan kakak memiliki rasa itu terhadapku? Dan jika mama dan pap tau,apakah mereka akan merestui hal ini kak?”tanya April
“Salahkah jika aku menyukaimu?sedang pula kita bukan saudara kandung,entah mengapa perasaan ini selalu saja menghantui ku..tidakkah kamu memiliki rasa yang sama terhadsapku April?” 
“Tidak kak,hal ini gak boleh terjadi,aku menganggap kakak seperti saudara kandungku sendiri,aku gak mau merusak keluarga ini lagi dengan adanya rasa cinta kakak ke aku.”jelas April
Mendengar jawaban April,dirga merasa terpuruk, dia berusaha menceritakan hal itu kepada orang tua nya,namun hanya mendapat tentangan dari mereka dengan alasan dirinya dan April adalah saudara,dan sampai kapan pun akan tetap mnjadi saudara.
Kini kalender pun berganti posisi,tibalah bulan April,yang dimana bulan itu adalah bulan kelahiran April. Mengapa dirga harus ada di bulan April? Mungkinkah semua rasa ini hanyalah sebuah retorika kehidupan?
Itulah Cinta,terkadang cinta datang disaat kita enggan untuk berkata siap,dan ketika kita siap mencari dimanakah cinta itu?untuk siapakah gerangan?dan sampai kapan kita harus menunggunya di saat hati ini berkecamuk?
Mmmm..tak ada yang mamapu menjawabnya,maka disitulah kita tunjukkan seberapa besar sikap kita dalam bertawakkal,menanti Cinta dari Alloh yang merupakan Anugrah terbesar dalam hidup ini,dan hanya satu kata yang mampu mnjawabnya “Wallahu’alam”....

SEKIAN dan TERIMA KASIH....




 

Goresan Pena Ashima Template by Ipietoon Cute Blog Design