By: Afrilian
Hasyimahsyazwan
PRIA
BUNGA DI SAMPING RUMAH
“Terlalu indah jika hidup ini di maknai sempurna,
terlalu nyata jika dunia ini di maknai abadi. Terkadang sulit untuk
menghayalkan begitu sempurnanya dunia ini.”
Begitulah sederet
kalimat yang aku baca dalam cerpenku. Entah dari mana kata-kata itu bisa muncul
di otakku. Nama saya April,mungkin terlalu mudah di tebak kalau aku ini
lahirnya di bulan april.
Suatu pagi aku sedang jalan-jalan disekitar
rumah,tiba-tiba aku dengar ada yang ribut-ribut di sebelah,setelah aku selidiki
ternyata ada tetangga yang baru saja pindah rumah.
“Heran,kenapa harus
pagi-pagi buta gini pindahnya ya? kan bisa siang atau sore gitu…”pikirku.
Rupanya tetangga baruku itu seorang pengusaha muda yang sebaya denganku.
Aku mencoba mendekati rumah itu untuk melihat lebih
jelasnya,eeh setelah sampai q malah dikirain pengemis.
“Maaf ya, saya baru
saja pindah rumah jadi ade bisa datang lain kali pasti saya kasih uang,oya ini
ambil, ade’boleh pergi.”seraya menyodorkan uang lima ribu rupiah ke tanganku.
“iiihhh… ini orang mau
di tendang kali ya..aku kan niat bantuin ko’malah di kirain pengemis,manggil
ade’lagi..awas aja low ketemu lagi ntar,aku jitak beneran tuh jidatnya.”
gerutuku dalam hati.
Keesokan harinya aku
berangkat ke kantor,sangking terburu-burunya aku lupa pakai highhills dan yang
lebih parahnya lagi aku pakek sandal jepit.
“Aaahhhh!!!!”
Jeritanku di dalam mobil tapi mama sampai
dengar dari dalam rumah.
“Astaga
q ceroboh banget siih,,untung masih depan rumah”. Seraya nepok jidat.
Pelan-pelan aku
melangkah masuk ke kamar mengambil sepatuku,tapi….suara mama menggetkan aku.
“APRIIIL!!! kamu lupa sepatu lagi???
bener-bener kamu ini…teledor banget jadi anak.”telingaku di jewer.
“Adduuuh mama…kebiasaannya ggak ilang-ilang
yaa…aku dah 21 tahun tau gak ma…masih di jewer aja…udah sini sepatuku,udah
telat nih,mau low jabatanku diturunin gara-gara telat mulu? dadah mama.” aku
pun langsung tancap gass.
Setelah sampai di
kantor aku menyeduh kopi dan meletakkannya di mejaku,maklum belum sempat
sarapan. KRIIIINGG…KRIIINGG… Telponku berdering dan segera aku angkat,
“Halo
Pak,ada apa?”Tanya ku kepada Direktur ku.
“Ya
April,bisa keruangan saya sekarang?”, saya pun langsung bergegas ke ruangan
direktur.
“Selamat
pagi pak,bapak memanggil saya?”sambil bertanya-tanya siapakah pria yang duduk
di hadapan Pak Bambang.
“Iya,
Oh ini perkenalkan Harry Borrison, dia Putra tunggal dari salah satu pemilik
saham perusahaan ini.”
Seakan dunia ini akan
terbalik, aku tersentak saat q lihat orang itu,rupanya dia tetangga baruku.
“Gila!!!
dunia ini sempit banget sih.” batinku ngerocos
“Namaku
Harry,oya kamu yang kemarin di depan rumah aku? maaf ya aku kirain kamu itu
pengemis.” ucapnya sambil tersenyum tak berdosa
“April”
ucapku dengan sinis.
Keluar dari ruangan pak
Bambang aku belum selesai ngerocos..
“Pak
Bambang yang bener aja, masa aku di jadiin partnernya? AAHH…kali ini aku
bener-bener gila!!!. Mana mau aku partneran sama orang kaya gitu,udah
sombong,sok ganteng, iiih…ogah deh.
Ketika
menjelang malam aku baru sampai di rumah, hari itu begitu melelahkan
bagiku,tanpa membuka sepatuku,langsung saja aku naik ke kasur.hmmm…bener-bener
kebiasaan yang buruk,aku sadar akan kebiasaanku itu,hanya saja aku nyaman akan
hal itu. Merebahkan tubuh sejenak rasanya ituu gak ada yang lebih nyaman dari
pada kamar sendiri.
Meresapi
kelelahan sambil memejamkan mata sejenak,hanya saja lagi asyik-asyiknya ada
suara yang menurutku itu suara mistis yang muncul dari HP ku, nada pesan
singkat yang amat sangat mengganggu ku. Ku intip sejenak handphone ku,aku
merasa tidak tertarik karena ku pikir hanya nomor baru yang numpang iseng di
handphone ku. Tapi yang buat aku terperanjat adalah isi pesannya.
From:
085299xxxxxx
“
Hey, Cewek JUTEK setelah memperhatikanmu seharian rupanya jutek-jutek gitu kamu
cantik juga”
HAAA??? cewek JUTEK?
wahh..wah..aku pikir nih org mau ngajak berantem deh, baru kali ini ada orang
yang ngatain aku cewek jutek. Dengan geregetannya aku balas pesan singkat itu.
“
Siapa ya? salah alamat mungkin! “
terkirim:
085299xxxxxx
Tiba-tiba ada pesan
masuk lagi ternyata dari orang gila itu.
From:
085299xxxxxx
“
Gak kok,aku gak salah orang,aku yakin cewek jutek ini yang jabat tangan aku di
ruangan pak Bambang tadi pagi.”
Kali ini aku gak kaget
lagi, tapi aku tersedak gara-gara orang gila itu, gak habis pikir, tuh orang
nekat juga ya. Ngambil nomor aku dari manaaaa coba!
“
Gak usah banyak ngomong deh, low berani ketemu aja,jangan beraninya lewat pesan
singkat. bukan cowok namanya!!!!”
Terkirim:
085299xxxxxx
From:
085299xxxxxx
“Ayo,
siapa takut. kita ketemu di taman deket perumahan jam 8 malam ini, awas kalau
gak dateng!!!”
Aku
pikir itu cowok punya nyali besar juga, dan pada akhirnya aku kaya orang
terhipnotis gitu,sampe gak pikir panjang lagi,aku bergegas mandi,memilah-milah
baju yang mana cocok,dan pada akhirnya jatuh juga ke baju dress sampe lutut.
yaaa..style aku banget.
Sebelum
pegi ke taman, aku sempet-sempetin ngintip rumahnya tuh orang resek,tapi kok
sepi banget, entah dia bohongin aku atau gak, aku gak sempet mikir kaya gitu.
Setelah sampai di taman,aku clingak-clinguk,nyari tuh orang, tapi gak keliatan
batang hidungnya. Lima belas menit kemudian ada yang memanggil namaku,setelah
aku tengok kebelakang, rupanya memang benar itu Harry,yaa Harry Borrison, Pria
resek di samping rumahku,tetangga resek,yaa pokoknya semua yang resek itu dia
deeh.
Aku
menatapnya lama banget,seakan-akan bola mataku ini gak mau ngeliat yang lain,
begitupun dia, entah ada apa dengan pertemuan kita malam itu,kami gak banyak
bicara,hanya membicarakan sedikit masalah kantor,dan sedikit hal mengenai
alasannya memilih kerja di Indonesia di banding di luar negeri.
Setelah
perbincangan malam itu,kami mulai akrab, kami lebih sering barengan pulang-pergi
kantor, bahkan Harry sering banget ngajakin aku Dinner,mungkin hubungan ini
lebih ke persahabatan, walaupun hati ku mengharapkan ada hubungan lain setelah
ini.
Sangking
deketnya aku sama Harry, Mamaku pun sekarang mulai kenal dengan Harry, bahkan
mama sering mengundang Harry makan malam di rumah kami. Pria yang dulunya
begitu resek di mataku,tetangga yang begitu nyebelin, sekarang aku mengenalnya
bukan seperti itu. Aku bahkan sekarang menyebutnya “Pria Bunga di Samping
Rumah”.
Suatu
ketika Harry dan aku sedang ngobrol di taman, kebetulan aku sedang memegang
handphone nya Harry,gak sengaja aku ngeliat foto-foto Harry dengan cewek lain,
ada banyak foto dengan cewek yang sama, aku terhenyak,rasanya seketika
jantungku berhenti berdetak. Aku selama ini gak tau kalau Harry punya kekasih.
Harry yang tadinya Asik berbicara padaku seketika berhenti saat melihat
responku melihat foto itu.
Entah
ada apa aku meneteskan air mata di depan Harry, mungkin aku begitu berharap
lebih darinya. Pertanyaan Harry aku hiraukan,aku mengusap air mataku dan
menjelaskannya kepada Harry.
“
Maaf Harry,Mungkin aku berharap lebih dari hubungan ini,aku berharap akan ada
hubungan lain setelah persahabatan, aku begitu menyukaimu,bahkan aku begitu
nyaman saat kita bersama. entah perasaan bunafit macam apa ini. Tapi ketika
melihat fotomu bersama kekasih mu rasanya aku mulai tak banyak berharap padamu.
Maaf jika aku terlalu berlebihan dalam menanggapi semua sikap baik mu
terhadapku.”
Tanpa
menunggu respon Harry, aku berlari smpai ke rumah. Dan selama seminggu aku gak
masuk kantor,sampai pak Bambang terus menghubungiku,bahkan menghubungi Mama.
Dan selama itu juga aku gak pernah keluar kamar. Mama sampai khawatir padaku,
menanyakan hal tersebut kepada Harry. Dan pesan singkat dari Harry pun selalu
muncul di handphoneku tapi aku tak sedikitpun menggubris nya.
Sampai
suatu hari, Harry menelponku dan dia bilang dia ingin bertemu denganku. Hanya
saja aku masih sedikit malu sejak pertemuan terkhir di taman itu. Dan aku
bilang padanya aku terima ajakannya itu tanpa berpikir panjang. Harry bilang
dia menungguku di Kantor besok pagi.
Haaaa???
Kenapa harus di kantor sih? kaya gak ada tempat romantic gitu. Dapat omelan
lagi deh besok dari pak Bambang. Keesokan harinya aku mulai keluar kamar dan
berangkat ke kantor demi orang resek kaya Harry. Entah mengapa begitu bahagia
sampai-sampai kebiasaan lupa pakai sepatu terulang lagi, Tapi kali ini aku
menertawai diriku sendiri. Mama yang biasanya menjewer telingaku kini hanya
tersenyum melihat ulahku.
Ketika
sampai di kantor,rupanya Harry sudah menungguku di depan ruanganku. Begitu
tidak pede nya aku, merasa hari itu penampilan ku begitu berantakan. Dan
seperti biasanya, Segelintir senyuman itu berhamburan bak kembang api di siang
bolong. Aku merasakan rindu yang amat sangat,rindu senyuman Harry,rindu sapaan
Harry,dan semua tentang Harry.
Harry
mendekatiku dan berbisik kalau dia menungguku di atap gedung lantai
sembilan,aku bilang padanya kalau lima belas menit lagi aku menyusul. Harry
pergi seraya mengecup keningku. Aku tersenyum dan langsung membereskan meja
kerjaku yang begitu berantakan,merapikan pakaianku,dan langsung menyusul Harry.
Harry
menjelaskan semuanya padaku,kalau sebenarnya wanita yang di handphone nya itu
adalah benar kekasihnya yang di pacarinya selama empat tahun, tapi kekasihnya
itu sudah lama meninggal karena kanker
otak yang di derita. Aku menangis mendengarkan cerita Harry, aku salah karena
tidak mendengarkan penjelasannya dari awal. Harry bilang selama kepergian
kekasihnya,selama itupula ia belum bisa mencari wanita lain,tapi setelah
bertemu denganku Harry mulai membuka hatinya, Harry menyukai kepribadianku yang
cuek,sembrono, dia anggap suatu keunikan tersendiri dalam diriku. Itu sebabnya
dia juga menyukai ku.
Lima
tahun kemudian di Tempat yang sama Harry akhirnya meminangku, dan Harry juga
meminangku di depan mama dan orang tuanya. Kami pun melakukan pernikahan yang
sederhana dan penuh kebahagiaan.
Aku
tak menyangka pria yang aku cap sebagai pria sombong,sok ganteng,dan tetangga
yang resek, ternyata dia yang melamarku, yaa dia, Harry Borrison. Dialah “Pria
Bunga di Samping Rumahku”
SEKIAN dan TERIMA
KASIH…