Rabu, 02 Desember 2015

Cerpen Terbaru Edisi Desember 2015


Terkesima II: Kepentok Pria Bersabuk Merah



“Aku mengagumimu.” Dua kata itu membuat hatiku merunduk. Aku terpaku diujung jalan, lagi-lagi aku enggan beranjak, melangkahkan hatiku pada orang lain pun aku enggan. Tiba-tiba tetesan buih menetes dari pelupuk mata. Membasahi tanah yang kering kerontang itu. masih terpaku disana di persimpangan jalan, entah aku ingin melangkah kearah yang mana. Takut salah langkah.


Jemari-jemariku terasa kaku, tak lagi mampu ku gerakkan. Aku benar-benar terkagum akan pandanganmu. Konsekuensinya aku tak mampu mengerjakan naskah keramat yang menjadi rutinitasku. Semua terbengkalai. Bagaimana mungkin menyukai seseorang hingga tersesat seperti ini?


Di bawah Rinai hujan aku mencoba melukis aksara, menerjemahkan melodi indah yang berusaha disampaikan hujan padaku. Kata orang, dibalik butiran hujan, ada satu malaikat yang menemaninya turun kebumi, maka berdoalah sehingga para malaikat mengijabah doa mu.

***

Aku pernah mendengar bahwa usaha takkan mengkhianati hasilnya. Aku percaya itu. Kesabaranku menanti perasaan ini yang bermula dari kagum hingga berubah menjadi cinta itu bagiku luar biasa. Meksipun aku jalani dengan setumpuk rasa sesak di dasar hati.


Tak pernah kupaksaan rasaku untuk bertahan selama ini. Ku persilahkan ia pergi jika memang hatiku sudah tak mampu menampungnya. Namun, saat-saat seperti itu tak pernah aku dapatkan selama Empat bulan memendamnya.


Tau kah kau kapan hatiku merasa tenang, damai, bahkan membuat tanganku tak berhenti gemetaran? Yakni saat kita duduk berdampingan. Tau kah kau, kapan bebanku berkurang, bahkan tak memkirkan sedikit pun tugas liputanku? Yakni saat kita saling melontarkan kata demi kata, kalimat demi kalimat. Seperti itulah aku yang sebenarnya berada didekatmu. Bahkan apakah kau tau, mataku yang sipit  ini bisa melihatmu kapan saja. Aneh bukan?


Suatu ketika sepekan tak melihat sosokmu. Kau tau apa yang aku lakukan? Laptop, gadget, dua buah tablet, bahkan kamera milikku semua dipenuhi sosokmu. Allah adil bukan? Tak memberiku ruang selama sepekan untuk melihatmu, tapi toh rupanya kau selalu ada disampingku. Itu alasan mengapa gadgetku tak pernah lepas dari genggaman.


“apa sih keistimewaan pria itu? sampai-sampai kau rela mempertaruhkan perasaanmu untuk nya? sedangkan ada pria lain yang justru sedang jatuh hati pula padamu. Yang pasti-pasti aja deh Ashima, tak usah menanti hal yang kau pun tak yakin kisah selanjutnya seperti apa,” celoteh Adiba salah seorang sahabatku.


Aku tercengang mendengar pernyataan Adiba. Kalimat yang keluar dimulutnya seakan-akan memborbardir pikiranku. Benar-benar kumasukkan dalam hati kata-kata Adiba, memikirkan sederet kalimat itu semalam suntuk. “Aku tak sanggup” kini hanya Allah yang dapat membantuku.


Lagi-lagi teman curhat sejati tak pernah bosan mendengar kerisauanku. Allah seringkali mendengar tetesan air mataku. Tik..tik..tik.. tak terhitung banyaknya. “Thanks God, aku kuat sekarang,” menutup curhatan di sepertiga malam terakhir itu dengan senyum kecil diwajahku.


Sekarang tak ada pria lain yang sedang aku jaga hatinya selain dia. Masih hatinya. Masih dengan orang yang sama. Tak masalah jika dia sosok yang hoby berkelahi. Asalkan itu diatas matras kejuaraan. Masih dia, pria bersabuk merah. :)


***

Hay gaess.. aku Ashima, thanks untuk para secret reader yang dengan senang hati mau membaca tulisanku. Dengan sabar menanti tulisa-tulisanku. Ashima sadar kalau tulisanku selama ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu jangan bosan-bosan juga ya kritik dan sarannya buat tulisan-tulisan ashima selanjutnya.


Tokoh sentral dalam kisah diatas masih rahasia. Sebenarnya ini adalah kisah terakhir yang ingin Ashima tulis khusus buat si someone ini, empat bulan rasanya cukup buat Ashima memperlihatkan rasa kagum sampai pada akhirnya cinta adanya. tunggu kelanjutan kisah ini di buku kedua Ashima yang berjudul “CATATAN CINTA SANG JURNALIS”


BYE..BYE..  :) :)


By: Ashima 
Kamis, 3 Desember 2015

0 komentar:

Posting Komentar

 

Goresan Pena Ashima Template by Ipietoon Cute Blog Design